Jumat, 24 Juli 2009

Deep River!

my home is over Jordan
Deep river Lord, I want to cross
over into campground
(Deep River, a spiritualsong)

I'm in a sentimental mode. i was touched by this article (daily Kompas, also online today). how could springs cease to flow?
i have a brother by the river.


Mata Air Brantas Mati
Jumat, 24 Juli 2009 | 04:00 WIB

Kediri, Kompas - Puluhan sumber mata air di Sungai Brantas, Jawa Timur, mengering, bahkan mati, akibat perusakan hutan secara besar-besaran. Kondisi itu mengancam kelangsungan kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia, beserta kegiatan perekonomian di sepanjang aliran sungai.
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Ecoton Prigi, Arisandi, di Kediri, Kamis (23/7), menyebutkan, dari 111 sumber mata air Sungai Brantas, saat ini tinggal 50 sumber mata air. ”Data itu kami dapatkan dari hasil penelitian tahun 1998. Kondisi saat ini semakin parah. Kami perkirakan sumber mata air yang mati jumlahnya semakin banyak,” katanya di sela-sela acara sosialisasi lingkungan kepada pelajar di Kediri.
Prigi mengatakan, sumber mata air Sungai Brantas berasal dari Gunung Kelud di Kediri, Gunung Wilis, Gunung Welirang, Gunung Arjuna, dan Gunung Liman di Nganjuk. Sumber-sumber mata air itu mengering seiring maraknya perusakan hutan dan pengalihan fungsi kawasan konservasi menjadi lahan pertanian.
Sebagai contoh, hampir di seluruh lereng Gunung Wilis di wilayah Kabupaten Kediri, Tulungagung, dan Nganjuk saat ini telah berubah dari hutan menjadi lahan pertanian produktif dengan tanaman utama jagung, ketela, dan sayur-sayuran. Tanaman hutan produksi, seperti jati dan pinus, habis dijarah.
”Jika terus dibiarkan, tak menutup kemungkinan Sungai Brantas mengering 15 tahun ke depan. Padahal, kita tahu, Sungai Brantas adalah urat nadi kehidupan 60 persen lebih masyarakat di Jawa Timur,” ujarnya.
Air Sungai Brantas tak hanya digunakan sebagai sumber air perusahaan daerah air minum, tetapi juga sumber pengairan lahan pertanian di Malang, Blitar, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, serta sumber air bagi sejumlah industri manufaktur.
Kerusakan Sungai Brantas diperparah dengan adanya pembuangan limbah cair dari rumah tangga dan industri serta penambangan pasir besar-besaran.
Tinggi muka air Waduk Bade di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada musim kemarau ini juga menurun drastis hingga mendekati ambang batas minimum. Elevasi waduk turun dari 239,50 meter di atas permukaan laut (dpl) menjadi 237,42 meter dpl. Akibatnya, aliran air untuk ribuan hektar sawah terpaksa dibatasi.
Para petani di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpaksa mengandalkan saluran drainase warga untuk mengairi sawah dan kebun mereka. Padahal, air yang mereka gunakan tercemar berat limbah pabrik.
Produksi melati turun
Musim kemarau sekarang ini juga menyebabkan produksi melati di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, turun karena stok air pada musim kemarau tidak memadai. Penurunan produksi juga mengakibatkan melonjaknya harga melati dari Rp 10.000 menjadi Rp 19.000 per kilogram.
Ahmad (70), petani melati di Desa Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara, Kamis, menyatakan, penurunan produksi melati terjadi sejak satu bulan lalu. Sebelumnya, dari lahan seluas 2.000 meter persegi ia bisa memperoleh sekitar dua kilogram melati per hari. Saat ini hanya 1-2 ons melati per hari. Anjloknya produksi juga membuat pasokan ke sejumlah pabrik teh di Tegal dan Pekalongan turun.
Juri (65), petani melati lain, mengatakan, penurunan produksi melati terjadi karena tanaman kekurangan air. Selama ini, tanaman melati hanya mengandalkan air hujan dan air saluran irigasi kecil, yang berada di pinggir lahan itu. ”Daun kering dan rontok,” ujarnya. Menurut Juri, penurunan produksi melati juga disebabkan serangga ulat.
Pada musim kemarau ini, sawah seluas 173 hektar di Desa Pilangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, juga dibiarkan telantar oleh petani karena tak ada air untuk mengolahnya. Di Jabar, 193 hektar tanaman dilanda kekeringan.

Minggu, 19 Juli 2009

starry eyed!


Posted by Picasa

Wonder of Creation

Almost everywhere I go, I see insects mating. wonderful.
they rule this earth.

these moths are inhabitants of wind slapped Tidung Island, Jakarta.

Posted by Picasa

Minggu, 12 Juli 2009

To the Blackbird

hi, nice feathers you have! great plumage

ah, you speak back to me, dear friend?

hi yourself again now! how was the weather up there?
did you have nice breakfast?

nice voice you have

sing to me my new friend
any song for this demanding heart

before you open up your beak
please let me speak
of nice things, of nice surprise
you bring me

hi, nice feathers you have! great plumage

can i fly with you now? i'll be your entourage

Jumat, 10 Juli 2009

sad phrase

a tear i shed
upon a word
actually two
i heard from you

sad phrase
unexpected

just remember
my heart
sad one

mean word
actually two

forced company
do aint no good

mean words
for soul aint food

(i only
plant nice
word
actually two
and harvest
nice response)

da da dum

this is how i respond the calling of blackbird
and the invitation of the sun, slipped below my door

alive

The future comes alive today
in the form of just one hand
in the fertility of this lush land

Rabu, 08 Juli 2009

wondering if i ever have to play the instrument

wondering if i ever have to play the instrument
the way my pa lulled the tree to sleep at night
i don't have the talent like that of a man in hamelin
but let me get ir right and then i'll let you in
to sip some soup i made out of the harvest of my garden

wondering if i ever have to play the instrument
what song will i play first to the eager ears
what will pa say about my playing technique?
in the middle of the song will i lose my audience?
i know i have the voice but it don't match the instrument

la la la la la
la la la la la
la la la la la
la....

wondering if i ever have to play the instrument

plung

it ain't my business
but they name the tree after me
they name the new species
after me
like me

a joke
an honor
a joking honor

but the tree is like me
beautiful
and people are crazy
about me
about me

a joke
an honor
a honoring joke

so i let them name it after me

Selasa, 07 Juli 2009

triumphant yet troubled

lit by expectation and the soft eastern wind
so high the feeling was, like creeping rose vine
trying to reach the poles that train it
or like a caterpillar, trying to find wisdom
in the pages of the leaves

he knows his destiny is written on the leaves

his stomach gets full yet the leaves are still
uncountable
abundant, if you will

like the insect that clings to the single vine
so my heart knows you're there
ever touchable
sometimes think that's unfair

but i conquer the urge to find wisdom
in your habitat, your kingdom
let alone your closet of fashion

he don't own the vine he's clinging to
like my heart--invisibly--clings to you
but whose heart owns yours?
whose eyes gaze at yours?

my hope for you is ever blooming
my hope for you is ever bloooooming

yeah
yeah
yeah

unlike the caterpillar, i understand the meaning of abundance
i will dance dance and dance around the table
then i will above this garden transcend

the meaning of abundance

yeah
yeah